Home > Tempat Wisata Gratis Tegalalang Ubud - Dibaca 2.342 x.
Hari minggu adalah hari yang tepat untuk mengendorkan syaraf. Untuk para pegawai kantoran, hari minggu saat yang tepat berkumpul dengan lebih intensif bersama keluarga, berkunjung ke teman atau saudara, atau hanya sekedar berdiam di rumah.
Intinya adalah mengistirahatkan tubuh dengan kegiatan relaksasi dengan harapan tubuh bisa bergairah kerja kembali. Berkaitan dengan hal itu, saya juga ingin sedikit melakukan sedikit relaksasi hari minggu besok.
Mungkin saya akan liburan ke tempat wisata Tegalalang Ubud Bali.
Setelah melalui hari-hari melelahkan dan menegangkan kemarin tanggak 20 Des – 2 Jan, sekarang sepertinya saat yang tepat untuk memberi sedikit keadilan untuk tubuh.
Hari-hari kemarin yang bikin lelah adalah masa peak season liburan di Bali, termasuk di area Ubud yang mengharuskan saya menerima banyak sekali telpon dan email untuk pesan sewa mobil di Bali.
Capek, tegang namun menyenangkan. Capek karena menindaklanjuti banyak email dan telpon. Tegang harap-harap cemas apakah ada komplain atau tidak.
Namun kata orang-orang, capek tegang kayak gini adalah Happy Problem. Ya gimana gak happy lha wong terima banyak duit hehe..
Acara di hari minggu besok sih saya tidak perlu yang muluk-muluk. Kebetulan insyaAllah besok jam 9 pagi ada Avanza saya yang akan kelar masa pinjamnya oleh tamu yang di Bali Dyana Villas.
Rencananya mumpung pas ada mobil datang dan pasca happy problem, mending dimanfaatkan saja sekalian untuk plesir.
Saya inginnya pergi ke Ubud saja dah. Tepatnya ke Tegalalang Ubud. Sembari menggembirakan anak dengan suasana persawahan nan luas dan alam.
Hem, liburan kayak gini bisa saya jadikan tren kayaknya. Yaitu pergi berlibur ketika sedang tidak liburan, dan berdiam dirumah saja ketika sedang musim liburan.
Hehe..cool!
Saya selintas membayangkan suasana libur panjang akhir Desember kemarin di Bali dengan suasananya yang kayak rimba yaitu crowded, hem kayaknya nggak deh.
Gak di Kuta gak di Ubud semuanya macet. Matur suksma wae. Nih orang pada tumplek blek pas akhir tahun gak jadi ngilangin stress malah dapat stress. Dimana-mana macet man..!
Juga pas lagi musim hujan. Sudah gitu harga kamar dan sebangsanya pada naik semua. Wah, kayaknya strategi liburan harus diganti nih.
Model pergi berlibur pada saat musim liburan adalah perilaku orang kantoran. Ya, mereka hanya bisa bepergian pada libur kantor kayak gitu.
Sangat terbatas waktunya. Kalau saya syukurnya bukan orang kantoran. Saya orang rumahan yang alhamdulillah saban hari ngendon saja dirumah alias pekerjaan gak mengikat.
Jadinya kapan saja bisa liburan. Hore asyiknya..!! Baiklah, semoga besok tidak ada halang rintangan yang merintang (*halah*), dan keinginan untuk pergi ke Ubud bisa terlaksana. Amin.
Ayo, berlibur ke Tegalalang Ubud!
Cara Menuju Tegalalang Ubud, Tempat Wisata Gratis di Bali
Adalah Tegalalang di Ubud, sebuah tempat wisata di Bali yang menawarkan pemandangan sawah yang unik.
Tidak seperti areal persawahan di belahan lain tanah air, sawah di Tegalalang tersusun secara berundak nan apik dan rapi. Bagaikan disengaja sebelumnya untuk disusun tertib seperti itu.
Dan mungkin sejak mula memang sengaja disusun rapi seperti itu, agar mampu menarik minat wisatawan untuk datang mengunjungi dan menikmatinya.
Dan long week end kemarin saya bersama keluarga mengunjungi tempat wisata terkenal (namun gratis, alias tanpa tiket masuk) di Ubud, Bali ini.
Kalaulah ada bayar, hanya untuk bayar parkir mobil Rp 10.000. Kalau bawa motor mungkin bisa lebih murah lagi, Rp 5.000.
Oiya, bagi kamu yang ingin irit dengan berkunjung ke tempat wisata gratis tanpa tiket masuk, tapi tetap berkualitas, kunjungi Waterblow Nusa Dua Bali. Dijamin pasti puas..!
Perjalanan saya dimulai dari daerah Kuta. Lama perjalanan bermobil dari Kuta menuju Tegalalang Ubud adalah 1,5 jam. Kalau naik motor bisa sampai dalam 1 jam, karena lebih bisa menghindari macet selama perjalanan.
Rute perjalanannya sendiri sangat mudah. Kalaupun masih kesasar, bisa tanya orang-orang yang ada di sepanjang..
Petunjuk Perjalanan Dari Kuta menuju Tegalalang Ubud
Berikut adalah petunjuk atau cara menuju tempat wisata Tegalalang Ubud dari Kuta atau Denpasar.
Pertama-tama adalah melewati by pass Ngurah Rai di Sanur, lalu sambung ke by pass Ida Bagus Mantra di kab Gianyar dan ketemu dengan daerah Celuk, dimana terdapat pasar seni yang sangat terkenal di kalangan turis lokal yaitu Pasar Seni Sukawati dan Pasar Seni Guwang.
Setelah lepas dari kedua pasar seni diatas, perjalanan kemudian masuk ke desa Mas, tempat perajin perak di Bali, lalu ketemu dengan Andong dan Petulu.
Andong dan Petulu ini sudah dekat dengan kawasan Ubud, dan kedua tempat ini terkenal dengan handicraftnya.
Sepanjang perjalanan banyak terdapat toko-toko kerajinan tangan dari bahan alami. Juga banyak pompa bensin dan juga tempat makan.
Bagi yang Muslim, ada beberapa tempat makan Halal sepanjang perjalanan. Saya sendiri menyempatkan makan siang di Ayam Goreng Prambanan, yang sudah ada Halal MUI nya itu.
Waktu terbaik mengunjungi Tegalalang menurut saya bisa sembarang waktu. Bisa pagi, siang atau menjelang sore. Tegalalang adalah area persawahan, jadi kapan saja dari pagi sampai sore pemandangannya tetap bagus.
Berbeda dengan mengunjungi obyek wisata berupa pantai, sangat disarankan untuk mengunjunginya di awal pagi hari (untuk melihat sunrise) atau sore hari (sunset).
Saya sendiri sampai di Tegalalang pukul 12.30 siang. Sampai sana, seperti yang sudah saya duga, dapat parkir mobilnya sudah sulit. Agak jauh 500 meter dari lokasi utama. Tapi tak apa, jalan kaki dikit untuk olahraga, namanya juga liburan….
Begitu sampai di lokasi utama, sejauh mata memandang kearah bawah, melulu berupa sawah. Waktu itu kebetulan padinya masih menghijau.
Saya lihat banyak sekali turis bule yang turun ke area persawahan nun jauh disana. Sangat segar dan mendamaikan. Pantesan bule-bule itu girang bukan kepalang.
Para bule itu terlihat sumringah. Mungkin mereka baru sekali itu lihat sawah dan padi pertama kali hehe…
Saya sendiri yang turis lokal dan sudah melihat sawah dimana-mana seumur hidup ini, begitu melihat Tegalalang ini jadi kesemsem juga haha..ditambah dengan segarnya udara khas area persawahan, jadinya membuat makin adem mata dan hati ini.
Oiya, karena saya membawa anak-anak yang masih kecil, niat untuk turun ke bawah saya urungkan. Kalau seorang diri atau berdua saja bersama istri, fisik saya insya Allah kuat naik-turun area persawahan itu.
Tapi kalau sambil menggendong anak, bisa-bisa kaki ini sedikit bengkak-bengkak sepulang dari Tegalalang Ubud, hahaha….
ARTIKEL TERKAIT:
Liburan ke Bali
Backpacking ke Lombok
Mendaki Kawah Ijen di Banyuwangi
Menjelajah Padang Savana Baluran di Situbondo
Menyusuri Jalur Pantai Utara Jawa (Pantura)
Bagikan Artikel Ini:
TOP 10 ARTIKEL ASYIK LAINNYA:
Ikan Nila Mau Bertelur Beranak Dibaca 30.161 x 6 Alasan Harus Berwisata ke Kawah Gunung Ijen Melihat Blue Fire Dibaca 17.624 x Mengapa Harus Ikan Koi dan Nila? Dibaca 12.290 x Detik-Detik Ikan Nila Bertelur dan Beranak di Kolam Dibaca 12.223 x Buat Jebakan Burung Mudah dan Praktis Dibaca 6.892 x Bagaimana Merawat Anak Kucing Umur 1 Bulan? Dibaca 5.580 x 10 Alasan Mengapa Sekarang Juga Harus Piara Ayam Sendiri di Rumah! Dibaca 5.484 x Apakah Jalur Pantura (Pantai Utara) Jawa Itu? Dibaca 4.470 x Inilah 3 Penyebab Wasir Dan 1 Cara Saja Dalam Mengatasinya Dibaca 4.410 x Tanaman Kana - Canna Berbunga Cantik Dibaca 4.268 x |