Tentang Yang ada di Indonesia - dari Bali.


6 Alasan Harus Berwisata ke Kawah Gunung Ijen Melihat Blue Fire


Home > 6 Alasan Harus Berwisata ke Kawah Gunung Ijen Melihat Blue Fire - Dibaca 19.451 x.

Gunung Ijen

Gunung Ijen. Blue Fire. Siapa yang gak kepingin tahu?

Lokasi Gunung Ijen terketak di Banyuwangi, kota paling ujung timur pulau Jawa (tepatnya di Jawa Timur), berbatasan langsung dengan kabupaten Bondowoso.

Ijen adalah andalan pariwisata no 1 pemkab Banyuwangi, yang setiap tahunnya mampu memikat tidak hanya wisatawan lokal Indonesia untuk terus mengunjunginya, tapi juga wisatawan mancanegara.

Siapa saja yang mengaku pecinta wisata Indonesia, apalagi pecinta alam, tapi belum pernah berkunjung ke Gunung Ijen, layak diragukan kecintaannya.

Bagi yang belum pernah berkunjung ke Ijen, baiklah, berikut adalah alasan-alasan mengapa kamu harus mengunjungi Kawah Gunung Ijen.

Mejeng sejenak di Pos rest area Pondok Bunder

Mejeng sejenak di Pos rest area Pondok Bunder.

1. 2 SUGUHAN WISATA DALAM 1 TEMPAT

Kalau Ijen sudah masuk daftar wisata kunjungmu, maka dengan mengunjunginya kamu akan mendapatkan dua aktifitas sekaligus.

PERTAMA adalah mendaki gunung, dan menikmati panorama sunrise (matahari terbit) yang sangat menakjubkan!

Ijen adalah gunung. Dan layaknya gunung, untuk mencapai puncaknya harus di daki.

Namun mendengar kata mendaki gunung, mungkin kamu keder, lalu mundur. Ini demi membayangkan betapa beratnya mendaki gunung.

Tapi jangan kuatir..

Gunung Ijen tak ‘sekejam’ gunung Semeru di perbatasan Malang dan Lumajang (3.676 m) atau gunung Rinjani di Lombok (3.726). Ijen ‘cuma’ 2.799 m. Tak sampai 3.000 m. Gunung, pokoknya masih dibawah 3.000 m, masih ‘ringan’.

Dalam hal ketinggian, Ijen 11 12 dengan gunung Bromo di Probolinggo.

Jadi, Ijen termasuk moderat. Bersahabat untuk pendaki pemula sekalipun, cowok atau cewek.

Lagipula, dalam hal dingin, Ijen kalah jauh dengan gunung Bromo. Bromo jauh lebih menggigit tulang!

Pengalaman saya, sebagai seorang bapak 3 anak, umur 39 tahun, dengan masih punya tanggungan hutang mobil dan rumah (hehe..), plus otak yang dikotori oleh berita politik dalam negeri yang sangat tak bermutu, toh alhamdulillah masih mampu menaklukkan Ijen dengan mendakinya selama 2 jam.

“Saya bisa mendaki Ijen hanya 30 menit, mas”, demikian pengakuan sepupu saya usia SMU, ketika saya tanya berapa lama kamu bisa mendaki gunung Ijen.

Jadi, kalau misalnya kamu masih ABG misalnya, bolehlah 45 menit (atau dibawah sejam) akan sukses menaklukkannya.

KEDUA adalah menikmati atraksi Blue Fire, atau api biru.

Atraksi pertunjukan yang unik ini langsung dipersembahkan oleh alam. Asli. Bukan buatan. Apalagi jadi-jadian..hiiiii…!

Di kawah Ijen (Ijen Crater), pada malam hari, kita bisa mendekat dan melihat dengan jelas nyala api kebiruan terang benderang, membakar belerang yang menempel di lereng gunung. Menjelang subuh, apalagi matahari sudah naik, api biru ini akan perlahan-lahan hilang.

Jadi, pastikan kamu sudah mencapai puncak gunung, dan lalu turun ke kawahnya untuk bisa menikmati Blue fire yang ajaib ini.

Berbaur bersama ribuan pendaki gunung Indonesia dan luar negeri

Berbaur bersama ribuan pendaki gunung Indonesia dan luar negeri

2. MUDAH DIJANGKAU

Lokasi kawah Ijen sangat mudah dijangkau.

Kalau kamu bermotor atau bermobil dari Bali atau Lombok misalnya, dan mau menuju Ijen, begitu keluar dari kapal feri, tak butuh waktu lama untuk mencapai Ijen.

Dari pelabuhan Ketapang, Ijen ditempuh hanya sejam.

Ini berlaku juga apabila kamu datang dari arah Jawa Barat, Jawa Tengah, atau Surabaya. Pokoknya begitu ketemu pelabuhan Ketapang (yang bisa nyebrang ke Bali itu), kamu boleh bersorak gembira, syukur alhamdulillah;

Sebab, Ijen tinggal sejam lagi perjalanan..Enteng..

Arahkan saja kendaraanmu terus ke arah timur, masuk kota Banyuwangi, sampai ketemu Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi. Lalu ambil arah ke Licin dan tak lama kemudian kamu akan sampai di rest area Tamansari. Dari Tamansari ini, lokasi Ijen tinggal 20 menitan lagi.

Atau kalau masih bingung, jadilah orang kekinian; pakai GoogleMaps! Hehe…

Bagaimana kalau naik pesawat terbang? Bandar udara Blimbingsari Banyuwangi malah lebih dekat lagi lokasinya. Hanya sekitar 30 menit. Tapi tentu kamu sudah harus siap dengan kendaraan sewa, atau teman/keluarga yang siap menjemput di bandara.

Puncak gunung IJen dilihat dari kejauhan

Puncak gunung Ijen dilihat dari kejauhan.

3. TIKET MASUK MURAH MERIAH

Harga tiket masuk kawah Ijen sangat murah.

Hanya Rp 7.500 per orang untuk ijin naik ke gunung, dan Rp 3.000 untuk parkir motor. Berapa parkir mobil? Ah, mustinya tak mahal juga..

Apakah ada lagi yang perlu dibayar? Ada. Tetapi tak harus. Yaitu ketika kamu sudah sampai puncak gunung, dan kemudian ingin turun ke Kawah Ijen untuk melihat si Blue Fire.

Disana ada jasa penyewaan masker untuk menghalau bau belerang yang menyengat. Harga sewanya Rp 20rb.

Kalau mereka menyebut Rp 25rb, atau 30rb, tetap saja tawar Rp 20rb. InsyaAllah pasti akan diberikan. Karena harganya memang segitu.

Tapi kalau kamu tidak ingin turun ke kawah, dan berhenti saja di puncak gunung untuk menanti sunrise (matahari terbit), tentu tak perlu masker.

Oya, ketika turun ke kawahnya, kamu pasti akan berpapasan dengan para kuli angkut atau penambang belerang yang memanggul belerang seberat 30 kg! Benar-benar pria perkasa….

Para pria terkuat di dunia: penambang belerang Ijen!

Para pria terkuat di dunia: penambang belerang Ijen!

4. HANYA ADA 2 DI DUNIA

Blue fire ini hanya ada 2 di dunia. Yang pertama di Islandia, dan yang kedua di gunung Ijen ini.

Karena hanya ada 2 tempat di dunia, maka sudah sewajarnya seluruh warga dunia datang ke Kawah Ijen untuk menikmatinya. Ini tentunya sangat membanggakan kita sebagai warga negara Indonesia.

Bayangkan, mendaki gunung di Indonesia bersama para bule! Hebat gak, tuh…? Jadi, Ijen ini sudah sangat terkenal di seluruh dunia…

Dan bisa saya informasikan, mungkin dari 100 pendaki gunung di Ijen, seperempatnya adalah bule. Kalau pas liburan panjang, ada 1.000 pendaki, maka lebih kurang 250 diantaranya adalah bule.

Jangan heran sewaktu mendaki bareng-bareng itu, dan turun gunungnya juga bareng-bareng, telinga kita akan familiar dengan beragam bahasa asing yang diucapkan mereka. Ada bahasa Inggris, Prancis, Jerman, Mandarin, Melayu, Rusia, dsb.

Jadi, banggalah dengan tempat wisata Gunung Ijen, karena hanya ada 2 tempat untuk bisa menikmati keajaiban dunia ini..

Blue fire sesaat setelah api padam, lepas subuh..

5. RAMAH BAGI PENDAKI GUNUNG PEMULA

Seperti sudah diinformasikan diatas, tinggi Ijen ‘hanya’ 2.799 m. Kurang dari 3.000 meter. Untuk gunung, ketinggian segini terbilang cocok untuk pemula.

Loket karcis dibuka sejak jam 00.01 dinihari. Dan jam 2 dinihari tepat, pendakian sudah dimulai. Jadi, agar mendakinya ramai-ramai bersama para pendaki lainnya (lumayan jadinya tidak perlu senter untuk menerangi jalan, nebeng aja ke mereka hehe…) pastikan jam 2 tepat kamu sudah ready di gerbang gunung.

Jalur pendakian resmi di gunung Ijen pun hanya ada satu. Dan itu sudah ditentukan oleh pihak pengelola. Jadi, aman 100%.

So, Ijen sangat cocok didaki bahkan oleh pendaki belia dan pemula sekalipun.

Kamu mau mendaki seorang diri? No worry! Meskipun sendirian, dijamin kamu akan mendaki gunung beramai-ramai bersama dengan pendaki gunung Ijen lainnya. Soalnya hampir setiap malam, minimal ada ratusan pendaki gunung lain yang siap menemanimu menuju puncak.

This is it! Bersiap mendaki Gunung Ijen

Pintu masuk Gunung Ijen. Bismillahi tawakkaltu ‘alallahi..

6. BANYUWANGI SEDANG BERBENAH, RAMAH WISATAWAN

Kabupaten Banyuwangi masuk provinsi Jawa Timur, dan sedang hebat-hebatnya dalam memajukan kotanya dalam hal pariwisata.

Adalah Bupati Azwar Anas, bupati muda Banyuwangi yang sudah begitu banyak prestasi yang diraihnya.

Lalu diteruskan oleh istrinya pada periode berikutnya sebagai bupati Banyuwangi terbaru, Bupati Ipuk Fiestiandani.

Tak terkecuali Gunung Ijen, tempat wisata ini sudah dipoles sedemikian rupa oleh pemkab. Jadi, sangat layak dikunjungi.

Akses menuju lokasi sangat mudah. Dari pusat kota Banyuwangi, hanya perlu 45 menit untuk sampai Ijen.

Dari arah pelabuhan Ketapang, ambil arah timur dan kamu akan ketemu alun-alun Banyuwangi, tempat dimana masjid Agung Baiturrahman berada. Terus saja menuju Licin atau Paltuding, lalu ketika ketemu Tamansari (ada rest areanya disini), Ijen tinggal 15 – 20 menitan saja.

Jalanan relatif mulus, dan banyak penduduk sepanjang jalan yang dengan senang hati memberi penjelasan arah, kalau kita memerlukannya.

Makanan? Sepanjang jalan banyak warung berdiri. Sekitar 20 menit sebelum lokasi kawah Ijen, ada rest area bernama Tamansari.

Di Banyuwangi, Rujak Soto adalah salah satu kuliner yang paling terkenal.

Di rest area Tamansari ini, nanti akan ada semacam bayar tiket untuk masuk area hutan Ijen. Bayarnya kalau tak salah 5rb rupiah.

Disini juga banyak warung yang menyediakan makanan, minuman, cemilan, dsb. Tapi buka maksimal sampai menjelang malam.

Di Banyuwangi sendiri, pemkab sangat getol menggalakkan berbagai even. Dalam setahun, ada ratusan even tahunan yang dihelat disana.

Boleh dibilang, di Banyuwangi tiada bulan tanpa even kelas nasional. Jadi, Banyuwangi selalu semarak setiap bulannya. Ada saja gawenya.

Sebut saja:

– Banyuwangi Painting & Photography
– Ijen Summer Jazz
– International Tour De Banyuwangi – Ijen
– Festival Film Pendek
– Festival Kembang Api
– Banyuwangi Beach Jazz Festival
– Festival Anak Yatim
– Festival Kebaya
– Kite & Wind Surfing Tabuhan
– Festival Shalawat
– and more..

Oya, menurut bupati Azwar Anas, di lokasi wisata Ijen rencananya akan dibuat layanan kereta gantung. Bekerjasama dengan swasta.

Jadi nantinya, pengunjung wisata tak hanya bisa mendaki gunung Ijen, tapi bisa juga memakai layanan kereta gantung yang melewati puncak gunung. Keren! Kayaknya, patut dicoba tuh…

Itulah beberapa hal yang membuat Ijen wajib menjadi daftar kunjung kamu.

Informasi tambahan penting yang lain adalah:

– Terdapat beberapa homestay (tinggal di rumah penduduk, diluar area hutan) atau penginapan resmi di dalam area hutan. Harga sangat terjangkau, lah..
– Terdapat juga tanah lapang bagi kamu yang bawa tenda untuk menginap gratis disana.
– Toilet (ini yang sangat disayangkan) hanya ada 1 lokasi. Sehingga menyebabkan antrian panjang bagi penggunanya. Mustinya pihak pengelola menambah fasilitas toilet yang ada, agar lebih nyaman digunakan.
– Perlu diperbanyak jumlah warung dan variasi sarapan di areal wisata.

Anyway, ayo, berwisata penuh kegembiraan ke Kawah Ijen, Banyuwangi!

ARTIKEL TERKAIT:

Liburan ke Bali

Backpacking ke Lombok

Menyusuri Jalur Pantai Utara Jawa (Pantura)

Menjelajah Padang Savana Baluran di Situbondo

Menikmati Sawah Spektakuler Tegalang di Ubud

Bagikan Artikel Ini:

Beri Komentarmu, Ya..
Nama
Komentar
Kode Verifikasi (Tulis ulang kode berikut di kotak: TB10 )
 

TOP 10 ARTIKEL ASYIK LAINNYA:

Ikan Nila Mau Bertelur Beranak Dibaca 30.671 x

6 Alasan Harus Berwisata ke Kawah Gunung Ijen Melihat Blue Fire Dibaca 19.452 x

Mengapa Harus Ikan Koi dan Nila? Dibaca 12.474 x

Detik-Detik Ikan Nila Bertelur dan Beranak di Kolam Dibaca 12.417 x

Buat Jebakan Burung Mudah dan Praktis Dibaca 6.989 x

Bagaimana Merawat Anak Kucing Umur 1 Bulan? Dibaca 5.672 x

10 Alasan Mengapa Sekarang Juga Harus Piara Ayam Sendiri di Rumah! Dibaca 5.555 x

Inilah 3 Penyebab Wasir Dan 1 Cara Saja Dalam Mengatasinya Dibaca 4.780 x

Apakah Jalur Pantura (Pantai Utara) Jawa Itu? Dibaca 4.635 x

Tanaman Kana - Canna Berbunga Cantik Dibaca 4.417 x