Home > Ayo Liburan Backpackeran ke Lombok - Dibaca 2.093 x. Seperti sudah saya ceritakan di tulisan sebelumnya tentang perjalanan dari Denpasar ke Padangbai lalu berlayar naik kapal ferry ke Lombok, sekarang saya ceritakan tentang setibanya saya di pulau Lombok.
Untuk informasi, kapal tiba di pulau Lombok di pelabuhan bernama Lembar. Pelabuhan Lembar ini berada di Kabupaten Lombok Timur. Setibanya di Lembar, saya menuju masjid terdekat untuk shalat Ashar.
Jalan curam menuju Pantai Pink Lombok
Selesai shalat, motor langsung saya pacu menuju Praya. Praya adalah ibukota dari Kabupaten Lombok Tengah, provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Namun meskipun begitu, jangan dibayangkan Praya ini ramainya mirip hiruk pikuk kota di Jawa seperti Surabaya, Bandung apalagi Jakarta. Bukan.
Praya meskipun punya bandara internasional, ramai kotanya setara dengan sebuah kelas kecamatan. Dan memang sesungguhnya Praya adalah sebuah kecamatan.
Lagipula, selama 3 hari saya berkendara di Lombok, rasa-rasanya tak ada unsur kota, malah lebih terasa, dimana-dimana, sebuah desa. Tidak ramai.
Namun begitu, enaknya di Lombok, terutama jalur antar kabupaten, jalannya lebar-lebar dan bagus bin mulus. Karena jalan ini sudah masuk kategori jalan bypass.
Jadi, kamu bisa ngebut dan ngejos sesukamu melalui jalan ini. Tapi tetap hati-hati.. Dan yang terutama, walaupun masih didalam kota, tak ada macet! Jadi motor bisa was wes wos…
Setibanya di Praya sekitar sejam sebelum maghrib, saya menepi di pinggir jalan. Lalu saya buka aplikasi Traveloka, untuk mencari hotel disekitar situ. Dari beberapa hotel, ada 3 yang menjadi incaran saya.
Nah, khusus mengenai hotel ini, saya akui bahwa saya bukanlah backpacker yang baik hehe…Backpacker itu lazim mencari tempat menginap seharga Rp 100.000, atau tak lebih dari Rp 150.000.
Atau, kamar yang tak pakai AC, cukup kipas angin. Atau, kamarnya yang dipakai keroyokan (sharing room).
Lah saya ini nginepnya di hotel seharga Rp 300.000. Weleh..weleh..Bukan backpacker yang baik…
Nama hotelnya adalah D’Praya Hotel Lombok. Hotelnya ok. Oh, bukan..TERLALU OK, untuk ukuran backpacker haha…Kamarnya luas, wifi kenceng, tv kabel layar datar, teh dan kopi gratis, hair dryer, mandi air hangat, dll. Saya memilih hotel ini bisa disebut juga kepepet; inginnya sebelum malam datang sudah dapat hotel. Dan hotel ini memang yang paling menarik perhatian saya di Traveloka.
Jarak hotel ke bandara international Praya hanya 5 km, atau kurang dari 10 menit. Selain D’Praya Lombok, ada 2 hotel lainnya sekelas D’Praya Hotel Lombok ini, saya lupa namanya.
Tapi kalau dilihat di aplikasi Traveloka, di opsi hotel lain di daerah yang sama, akan gampang ditemukan. Pokoknya secara lokasi, masih dalam radius 4 km dari D’Praya Hotel Lombok.
Sebelum check in menjelang maghrib, saya sempatkan dulu sekalian melihat bandara Lombok Praya itu. Tidak sampai masuk memang, buat apa, hanya melihat lokasinya saja secara langsung sudah OK.
Besoknya saya mulai putar-putar pulau Lombok. Asyik nian bermotor di pedesaan itu…Dan sejauh berkendara, apalagi semakin jauh ke pelosok, mulai terlihat bahwa Lombok ini pastilah penghasil komoditas jagung di negeri ini.
Dimana-mana, apakah di pinggir jalan, di lereng bukit, di dalam hutan, di pinggir sungai, pastilah ada tanaman jagung. Dan luasnya tidak main-main; sejauh mata memandang.
Dan sepertinya tanaman jagung itu sehat-sehat semua. Gemuk dan menggemaskan. Terkadang saya berhenti di pinggir jalan untuk sekedar menikmati pemandangan jagung yang seperti itu.
Kalau di Jawa dan Bali, lazim yang terlihat adalah pemandangan sawah. Tapi kalau pemandangan jagung, Lombok adalah surganya.
Baca Juga: Padang Savana di Taman Nasional Baluran Situbondo
Dari sekian banyak tempat wisata di Lombok yang saya kunjungi, saya tak akan menceritakan semuanya. Capek ngetiknya hehe…Tapi beberapa saja yang sekiranya paling populer di Lombok.
MASJID AGUNG PRAYA
Ini adalah masjid terbesar di Lombok Tengah, dan mungkin terbesar di Pulau Lombok. Areanya sangat luas, khas sebuah masjid agung di tanah Jawa.
Dikelilingi tanah kosong yang difungsikan sebagai resapan air, pohon besar dan tanaman di taman masjid, Masjid Agung Praya tampam gagah menjulang di tengah-tengah lahan.
Interior di dalamnya penuh mozaik khas Islam. Langit-langitnya dibuat tinggi sehingga sirkulasi udara menjadi bagus. Hanya saja sedikit sayang, kebersihan masjid kurang dijaga.
Langit-langitnya banyak yang mengelupas, dan karpetnya sedikit kumal. Kurang sepadan dengan sebutan masjid Agung yang disandangnya.
Masjid Agung Praya Kabupaten Lombok Tengah.
Interior / ruang dalam masjid Praya Lombok.
Di masjid ini saya menyempatkan diri untuk shalat tahiyatul masjid dan shalat duha.
PANTAI PINK
Kamu bosan dengan pantai berpasir putih? Nah, kamu kudu pergi ke Lombok, dan pergi ke Pantai Pink. Denger-denger, juga ada di Flores dan Jawa (Malang, Banyuwangi); benarkah?
Sedikit sayang, pas mendung, jadi merah mudanya kurang berpendar.
Selfie di Pantai Pink Lombok.
Pantai Pink ini terletak di Lombok Barat (Lobar). Dinamakan Pink karena pantai ini memiliki keunikan tersendiri.
Jika pasir di pantai umumnya berwarna putih, dan ada beberapa yang hitam, maka pantai pink ini berwarna merah muda (pink). Uniknya di warnanya itu.
Lucu memang, dan bagus. Apalagi ketika di siang hari dengan matahari bersinar garang, warna merah mudanya akan semakin berpendar.
Pantai Pink ini ditempuh dari Praya sekitar 1 jam 15 menit naik motor. Sekitar 8 kilo sebelum lokasi, kamu akan bertemu dengan kawasan perhutanan. Ingat; 8 kilo itu panjang.
Jadi, kuatkan tak hanya mentalmu, tapi juga kendaraanmu. Dan disinilah perjalanan terberat akan dimulai.
Saya sebut terberat karena kondisi jalannya sangat buruk. Banyak lubang disana sini, sisa genangan air hujan yang lebar, kubangan batu kapur, dan segala macam gambaran buruknya kondisi sebuah jalanan.
Salah satu jalan berkapur menuju Pantai Pink; banyak genangan air dan kubangan
Kondisi medan yang buruk itu, berulang kali saya khawatir dengan nasib ban. Jangan-jangan meletus. Ban meletus di jalan umum saja sudah bikin sumpek, apalagi meletus di tengah hutan!
Walaupun sebelum hutan tadi banyak jasa tambah ban, saya tak ingin menuntun motor ini balik ke desa dari tengah hutan…
Perjalanan 8 kilometer terakhir yang melelahkan itu terbayar begitu sampai di lokasi pantai.
Dengan membayar Rp 5.000 dan lalu mengikuti jalur menurun curam (pastikan rem motormu berfungsi baik), terhampar pemandangan cantik pantai pasir merah muda yang menawan hati..
Ditepian pantainya banyak bersandar perahu-perahu kecil, yang kata orang sana itu membawa turis dari Mataram yang ingin berkunjung ke pantai Pink ini.
Oh, jadi pantai Pink bisa dijangkau dari Mataram dengan memakai perahu.
PANTAI KUTA – KAWASAN MANDALIKA
Lombok ini sedang bersolek hebat. Dana triliunan pemerintah dan swasta sedang mengalir kesini. Lewat KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Pariwisata Mandalika yang ditarget selesai akhir 2018 tahun depan.
Bandara internasional baru di Praya, Lombok Tengah pun juga sudah rampung.
Kamu penggemar Grand Prix? Street-Race Circuit juga ditarget kelar tahun depan. Arena balap motor di jalan raya dengan pemandangan gunung, pantai, pedesaan dan tempat menginap yang asoy.
Humm…mungkin memang asyik, melihat Valentino Rossi sedang menikung tajam, sambil ngunyah kacang atom di atas lereng bukit..
Dan bisa dibilang, pantai Kuta di Lombok (namanya sama dengan yang di Bali hehe…) kawasan Mandalika ini adalah kampung turis terbesar di Lombok.
Namanya kampung, yang lalu lalang disana sini, entah sekedar jalan atau naik motor, adalah bule melulu. Betul-betul mirip di Bali.
Akan dibangun Masjid Mandalika di Lombok.
Kawasan Pantai Mandalika Lombok.
Salah satu sudut Pantai Kuta Lombok.
Di sekitar kawasan pantai Kuta Lombok ini, yang masuk dalam kawasan Mandalika, tentu juga banyak berdiri penginepan.
Dari yang bintang 5 seperti Novotel Lombok sampai bintang nol seperti Krisna Homestay, homestay yang saya tinggali selama beberapa hari disana.
Di Krisna Homestay Mandalika ini saya kembali disebut backpacker sejati hehe..karena harga kamar Rp 150.000 sudah pakai AC.
Di Traveloka seharga Rp 190.000, tapi karena saya tahu hotel budget kayak gini bisa dinego on the spot, maka saya nego Rp 150.000 karena musim sepi, dan dapatlah saya kamar ber AC.
Enaknya di Pantai Kuta Lombok ini, dibanding Pantai Kuta Bali, adalah ketenangan. Tak banyak mobil berlalu lalang disini. Melulu orang berjalan kaki atau bersepeda motor.
Disini suasana pedesaan begitu terasa.
Sapi-sapi berkeliaran dimana-mana. Di jalan, di halaman hotel, di pasir pantai, di dekat warung, dimana-mana pokoknya.
Penggembala sapi juga kayaknya gak peduli amat dengan para turis; pokoknya sapi-sapi gue dapat makan, gue gak peduli..mungkin gitu batinnya..
Dan saya rasa para turis itu juga merasakan hal yang sama; teruskan saja suasana pedesaan ini, tak usah dipermodern lagi, karena akan kehilangan marwahnya..
Listrik di Lombok sepertinya masih belum seberuntung di Bali. Di Lombok, siap-siap saja kamar hotelmu akan mati ACnya, mati tivinya, dan mati lampunya.
Ini bisa terjadi beberapa kali dalam sehari. Maklum, listrik PLN masih sering byar pet disini.
Terakhir, ini mungkin yang bisa saya simpulkan mengenai berapa biaya untuk melakukan backpacker ke Lombok dari Bali pakai sepeda motor.
- Bensin Denpasar – Padangbai pp Rp 20.000
- Kapal ferry pp Rp 224.000.
- Bensin selama di Lombok, katakanlah 3 hari Rp 150.000
- Makan 3 hari Rp 250.000 (bisa kurang kalau gak maniak makan)
- Hotel Rp 600.000 (tak ambil harga moderat Rp 200.000 per malam)
Lebih kurang segitu, deh..Rp 1 juta. Ingat, itu untuk seorang diri. Kalau misal berdua (dengan teman), bisa patungan untuk bensin, kapal dan hotel. Jadi mustinya lebih murah lagi habisnya.
So, kamu musti ke Lombok. Someday.
Oiya, kata orang, yang paling indah di Lombok adalah Gili. Ada 3 Gili yang paling terkenal, terutama Gili Terawangan. Perlu naik boat untuk sampai sana.
Saya sempat tergoda untuk meneruskan motor ini ke TKP. Tapi, urung. Biarlah nanti, insyaAllah Gili akan menjadi next trip Saya. Tidak backpackeran, namun bersama istri dan anak-anak. Bawa mobil saja. Rame-rame.
Dan bener apa kata Vanessa Williams:
Save the best for last.
Itu judul lagu pop wajib dengar saban malam, masa SMA dulu hehe.
Simpan yang terbaik untuk dinikmati terakhir.
Akhir kata…..Selamat liburan ke Lombok!
ARTIKEL TERKAIT:
Liburan ke Bali
Menyusuri Jalur Pantai Utara Jawa (Pantura)
Mendaki Kawah Gunung Ijen di Banyuwangi
Menjelajah Padang Savana Baluran di Situbondo
Menikmati Sawah Spektakuler Tegalang di Ubud
Bagikan Artikel Ini:
TOP 10 ARTIKEL ASYIK LAINNYA:
Ikan Nila Mau Bertelur Beranak Dibaca 30.161 x 6 Alasan Harus Berwisata ke Kawah Gunung Ijen Melihat Blue Fire Dibaca 17.623 x Mengapa Harus Ikan Koi dan Nila? Dibaca 12.290 x Detik-Detik Ikan Nila Bertelur dan Beranak di Kolam Dibaca 12.223 x Buat Jebakan Burung Mudah dan Praktis Dibaca 6.891 x Bagaimana Merawat Anak Kucing Umur 1 Bulan? Dibaca 5.580 x 10 Alasan Mengapa Sekarang Juga Harus Piara Ayam Sendiri di Rumah! Dibaca 5.481 x Apakah Jalur Pantura (Pantai Utara) Jawa Itu? Dibaca 4.469 x Inilah 3 Penyebab Wasir Dan 1 Cara Saja Dalam Mengatasinya Dibaca 4.408 x Tanaman Kana - Canna Berbunga Cantik Dibaca 4.268 x |